“Sebab penghakiman yg
tidak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yg tidak berbelas kasihan,
tetapi belas kasihan menang atas penghakiman”. (Yakobus 2:13)
Saya
sudah berulang-ulang kali membaca firman Tuhan yg disampaikan melalui rasul
Yakobus bagi kita umatNya dalam nas tsb diatas. Selama bertahun2 membacanya,
tetapi saya masih tetap kurang mengerti apa yg telah dituliskan Tuhan dalam nas
tsb diatas. Suatu ketika saya sadar akan maksud firman Tuhan ini, ketika
disuatu pagi saya mendengar ibu saya yg sudah lansia, tiba2 jatuh tep eleset .
Karena sandal jepitnya sedikit terlipat dg sendirinya dibagian samping kakinya,
sehingga membuat dia jatuh tergeletak. Untung saja tidak jatuh terkena
kepalanya, hanya siku kedua tangannya yg sedikit memar karena dipakai untuk
menyangga tubuhnya, dan dadanya agak sakit yg membuat dia sulit berjalan, sejak
terjatuh itu.
Padahal
sebenarnya saat itu dia tidak sendirian, dia sedang sibuk dg bantuan seorang
pembantu rumah tangga, dan mereka sedang membereskan barang2 dikamar tidurnya.
Tetapi kita tidak bisa berkata apa-apa sebab kecelakaan memang bisa terjadi
kapan saja dan dimana saja. Meskipun saya adalah anaknya, namun sebelumnya saya
seringkali marah kepada ibu saya yg masih suka membeda-bedakan perlakuannya
terhadap anak2nya, dan ibu saya itu sering bertanya macam2 kepada saya, karena
saya tidak seberhasil spt anak2nya yg lain sehingga tidak bisa begitu banyak
memberi bantuan financial kepadanya, dan ayah saya sudah almarhum untuk sekian
tahun lamanya. Ibu saya ini sering menjengkelkan saya dan menyakiti hati saya
dg perkataannya dan komentarnya itu. Sehingga ketika saya mendengar kabar bahwa
ibu saya terjatuh dan kedua siku tangannya memar serta mungkin ada otot
didadanya yg terkilir membuat dia jadi sulit untuk dapat berjalan kaki seperti
biasanya; semula dalam hati saya ingin mensyukuri hal itu, namun setelah saya
pikirkan kembali dan membayangkannya, hati saya jadi mulai tergerak oleh belas
kasihan.
Kemudian
sejak 5 hari yg lalu, setiap jam 02.30 pagi-pagi sekali, saya sudah bangun
berdoa memohon belaskasihan dan kerahiman Tuhan Yesus agar memenuhi ibu saya
itu. Saya berdoa dg sangat memohon kepada Tuhan Yesus, agar belas kasihan Tuhan
turun atasnya dan menyembuhkannya dari segala sakitnya dan memulihkan hidupnya,
supaya dia bisa berjalan lagi & tidak lemas lagi, serta membebaskannya dari
penderitaan yg menyiksanya itu. Lalu setiap pagi sekitar pk 07.00 pagi setelah
ibu saya bangun saya telpon dia dan menanyakan keadaannya, apakah sudah baikkan
belum? apakah masih terasa sakit sekali otot2nya? ataupun kedua sikunya apakah
masih memar ataukah sudah hilang? Dan saya kirimkan semua obat2 yg dimintanya
kepada adik saya, dan membantu adik saya mengirimkan obat2 tsb melalui biro
jasa pengiriman yg dapat tiba dalam waktu 12 jam. Ketika saya tanyakan apakah
ibu mau saya antarkan ke dokter utk diperiksa atau ke rumah sakit untuk dicek
tubuhnya, difoto rontgen, periksa darah dll? Ibu saya tetap bersikukuh
menolaknya dan tidak mau ke dokter atau rumah sakit untuk diperiksa.
Jadi
sementara ini saya hanya mendoakannya dg sepenuh hati kepada Tuhan Yesus
Kristus untuk kesembuhannya, pemulihannya serta dibebaskannya dari semua
penderitaannya & diluputkan dari murkaNya. Namun anehnya ketika setiap pagi
saya menelponnya, ternyata sedikit demi sedikit ada perubahan dan terdengar
dari suara perkataannya yg semakin hari semakin terdengar lebih segar dari hari
sebelumnya. Dan rencananya hari minggu ini, kami mau berkunjung lagi ke rumah
ibu saya dan memintor bagaimana dg kondisi & perubahan kesahatannya.
Disitu
saya baru mengerti sepenuhnya bahwa sungguhlah Tuhan Yesus Kristus ,
Juruselamat kita adalah Allah yg benar, hidup kekal, pengasih, penyayang,
panjang sabar, pengampun dan penuh belas kasihan terhadap umatNya dan semua
orang yg mau percaya kepadaNya. (1 Yohanes 5:20 dan Yunus 4:2 dan Mazmur
103:1-5 dan Matius 18:21-22) Dan sungguh benar “belas kasihan menang atas
penghakiman”, karena Tuhan menghendaki supaya jangan ada yg binasa, melainkan
supaya semua orang berbalik datang percaya kepadaNya dan bertobat. (2 Petrus
3:9) Kadang2
memang Tuhan izinkan kita atau orang2 yg dekat dg kita, untuk mengalami hal yg seperti
demikian untuk mengecek bagaimana
kondisi iman kita semua kepadaNya dan mengingatkan kita agar ketika iman kita
sedang goyah atau lemah, agar segera berbalik datang percaya kepadaNya dan
bertobat. Dan untuk mengingatkkan kita bahwa Ia adalah Tuhan & Bapa kita yg
baik yg selalu menantikan & merindukan kita yg jauh dariNya agar kembali
kepadaNya.
Dan
selain itu, bukankah Tuhan Yesus juga sering timbul belas kasihannya ketika dia
melihat orang banyak yg mengikutinya sudah tiga hari dan mereka tidak mempunyai
makan lagi ? Dan bukankah Tuhan Yesus berbelas kasihan ketika melihat seorang
janda yg ditinggal mati oleh anak laki2, anak tunggalnya ? Bukankah Tuhan Yesus
juga sudah mengatakan bahwa yg Ku-kehendaki adalah belas kasihan? (Matius 9:36
dan Markus 8:2 Matius 9:13 dan Lukas 7:13) Bukankah dalam kitab Perjanjian lama
juga sudah ditulis bahwa Allah menyesal atas keputusannya untuk menghancurkan
bangsa Niniwe ? (Yunus 3:3-10) Bukankah Allah menyesal karena Ia telah
menjadikan Saul raja atas Israel, sebab Saul adalah orang yg tidak mau
memperhatikan & tidak mau menuruti suara Tuhan yg disampaikanNya melalui
nabi Samuel? (1 Samuel 15:17-35) Bukankah Allah juga menyesal ketika hendak
mendatangkan api yg menghanguskan keturunan Yakub ? (Amos 7:1,4-6) dll.
Doa
kami:
Tuhan
Yesus Kristus, Engkau-lah Allah kami yg penuh dg belas kasihan yg telah rela
berkorban nyawa bagi kami umatMu agar dosa kami diampuni, dibenarkan lagi dihadapanMu
dan bahkan kami diberi hidup yg kekal tinggal bersamaMu di sorga. Amin