Pengumuman

Selamat Datang di Blog Persekutuan Doa Air Hidup.


Tuhan Yesus Memberkati.
ENTER

Anda rindu ingin membagikan berkat berupa renungan atau kabar gembira atau kesaksian pribadi? Kirim ke pdairhidup@gmail.com
POSTED BY Persekutuan Doa Air Hidup on 15.29 under


“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya". (Lukas 2:14)



Peristiwa peringatan hari Kedatangan/Kelahiran Yesus mengubah kebencian menjadi kasih! Kisah ini diambil dan disadur dari http://hsh-kenispri.blogspot.co.id/

Pada tahun 1914, konon ada sebuah kisah menarik yang terjadi di malam Natal. Saat itu terjadi peperangan antara Inggris, Jerman dan Perancis. Di malam Natal seperti itu, pastilah para prajurit ingin berada di rumah yg hangat, berkumpul dengan keluarga, menyiapkan kado-kado, bernyanyi dan menikmati sukacita serta makan kue-kue & hidangan yang enak. Tapi kali ini mereka berada jauh dari rumah, kedinginan & jauh dari keluarga dan orang-orang yang dicintai. Salju yang turun menambah dinginnya udara malam dan dinginnya hati mereka. Perut lapar, pakaian yang basah, dinginnya udara dan tempat tinggal yang becek serta ketidaknyamanan suasana perang merupakan satu harmoni yang semakin menghilangkan semangat untuk mengangkat senjata. Ada satu kerinduan untuk duduk bersama keluarga, bergembira di depan perapian sambil mengunyah kue-kue & hidangan yang lezat.

Ada seorang prajurit yang tertembak merintih menahan sakit, sementara yang lain menggigil kedinginan. Pimpinan mereka pun, malam itu tidak seperti biasanya. Dia kelihatan sangat bersedih, menangis teringat akan anak dan isterinya. Entah kapan mereka akan pulang dan berada di tengah orang-orang yang mereka kasihi. Mereka semua diam membisu selama beberapa jam, tetapi tiba-tiba nampak cahaya kecil yang bergerak-gerak dari arah pasukan Jerman. Ternyata ada prajurit Jerman yang membuat pohon Natal kecil yg dihiasinya lilin-lilin yg menyala dan mengangkatnya ke atas agar kelihatan. Dia melakukan itu sambil mengalunkan lagu "Stille Nacht, Heilige Nacht" atau lagu "Malam Kudus". Alunan lembut lagu itu membuat hati para prajurit pilu karena mereka teringat suasana Natal ditengah-tengah keluarga mereka masing2.

Prajurit Jerman yang menyanyikan lagu itu ternyata adalah seorang penyanyi tenor opera terkenal sebelum dia dikirim ke medan perang. Sambil menyanyi, prajurit itu berdiri dari tempat persembunyiannya sehingga musuh dapat dg melihatnya. Tetapi prajurit Jerman ini tidak gentar, dia ingin menyampaikan makna Natal yang sesungguhnya, yaitu berbagi kasih dan damai dg sesama, termasuk juga dg musuh2nya. Dengan tindakan mengasihi musuhnya dan berbuat baik kepada dan meminjamkan terang kasih Tuhan dg tidak mengharapkan balasan, maka upahnya besar di sorga, yakni dia menjadi orang yg berkenan kepada Allah, dan menjadi anak Allah yg maha tinggi. Ketika Allah berkenan kepada tindakan yg dijalankannya, maka musuh2nya pun didamaikanNya dg dia. (Lukas 6:35 dan Amsal 16:7)

Sebab demi menyampaikan makna Natal yg sesungguhnya itulah, yakni berbagi kasih & damai; prajurit Jerman tersebut rela berkorban nyawa dan bersedia ditembak musuh, karena mereka pasti bisa melihatnya dengan jelas. Namun saat itulah dia memuliakan Allah ditempat yg maha tinggi dan prajurit Jerman ini menjadi orang yg berkenan kepada Allah, sehingga damai sejahtera Kristus memenuhi dirinya dan membuatnya rela berbagi kasih dan damai dg musuh-musuhnya walaupun dia harus berkorban nyawa. (Lukas 2:14) Tetapi, apakah yang terjadi?

Ternyata, satu per satu dari masing-masing pasukan Jerman, Inggris dan Perancis keluar dari persembunyiannya dan ikut menyanyi. Mereka berkumpul bersama dan air mata tidak tertahankan. Salah seorang prajurit Inggris musuh bebuyutan Jerman, malah mengiringi nyanyian tersebut dengan sebuah alat musik tiup yang dibawanya. Tidak ada lagi lawan, tidak ada peperangan, tidak ada benci, yang ada hanya kasih & kedamaian didalam kebersamaan. Mereka semua bersama-sama menyanyi dalam bahasa mereka masing-masing, dilanjutkan lagi dengan lagu "Hai Mari Berhimpun". Mereka yang tadinya adalah musuh yang berusaha saling membunuh, kini merasakan aliran damai Natal. Mereka bersama-sama menyembah dan bersyukur atas kelahiran Juruselamat. (Amsal 16:7 dan Efesus 2:18)

Dan tidak lama setelah peristiwa malam Natal itu, Komandan pasukkan Inggris dan Perancis menarik pasukkannya dan tidak melanjutkan penyerangan mereka terhadap Jerman dg alasan keadaan musim dingin yg ekstrim.

Seandainya saat ini, masih ada tersisa luka/sakit hati, kekecewaan, dan kebencian kita yg lama terhadap seseorang, biarkanlah kuasa Yesus Kristus, Sang Juruselamat menyembuhkan sakit hati, kebencian & kekecewaan kita, serta menggantinya dengan kasihNya & damaiNya!


Doa kami:
Tuhan Yesus, pulihkanlah hatiku dari segala luka hati, kekecewaan dan kebencian. Penuhilah hatiku dengan kasihMu & damaiMu dan jadikan aku baru. Amin.


0 comments so far:
-->

Copyright 2012 Persekutuan Doa Air Hidup | Halaman ini adalah ruang maha kudus Tuhan, dimana kita menikmati hadiratNya, firmanNya, kasihNya, kuasaNya, berkatNya, didikanNya, pimpinanNya, penghiburanNya, perlindunganNya dan segalaNya. Jadi bukanlah halaman untuk berbinis atau segala macam bentuk kegiatan duniawi. Tuhan berkati. Amin