“Tetapi
karena kasih karunia Allah, aku adalah sebagaimana aku ada sekarang , dan kasih
karunia yg dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia², .......” (1 Korintus 15:10)
Kisah ini terjadi di Rusia. Ada seorang ayah yg memiliki putra yg berusia sekitar 5 thn, Dia memasukkan putranya tsb ke sekolah musik untuk belajar piano. Ia rindu melihat anaknya kelak menjadi seorg pianis yg terkenal.
Selang beberapa waktu kemudian, di kota tsb datang seorang pianis yg sangat terkenal. Karena ketenarannya, dalam waktu singkat tiket konsernya sudah terjual habis. Sang ayah membeli 2 buah tiket pertunjukan, untuk dirinya & anaknya. Pada hari pertunjukan, 1 jam sebelum konser dimulai, kursi telah terisi penuh. Sang ayah duduk & putranya tepat berada di sampingnya. Seperti layaknya seorang anak kecil lainnya, anak ini pun tidak betah duduk diam terlalu lama, dan tanpa sepengetahuan ayahnya, dia menyelinap pergi.
Ketika lampu gedung mulai diredupkan, sang ayah terkejut menyadari bahwa putranya tidak ada di sampingnya. Dan dia lebih terkejut lagi ketika melihat anaknya berada dekat panggung pertunjukan & sedang berjalan menghampiri piano yg akan dimainkan pianis tsb.
Didorong oleh rasa ingin tahu, tanpa takut anak tsb duduk di depan piano & mulai memainkan sebuah lagu, lagu yg sederhana, “twinkle-twinkle little star”.
Operator lampu sorot, yg terkejut mendengar adanya suara piano mengira bahwa konser telah dimulai tanpa aba² terlebih dahulu & dia langsung menyorotkan lampunya ke tengah panggung.
Seluruh penonton terkejut melihat yg berada di panggung bukan sang pianis, tapi hanyalah seorang anak kecil. Sang pianis pun terkejut & bergegas naik ke atas panggung. Melihat anak tsb, sang pianis tidak menjadi marah, dia tersenyum & berkata: "Teruslah bermain" & sang anak yg mendapat izinnya dan meneruskan permainannya.
Sang pianis lalu duduk di samping anak itu & mulai bermain mengimbangi permainan anak itu. Ia mengisi semua kelemahan permainan anak itu & akhirnya tercipta suatu komposisi permainan yg sangat indah. Bahkan mereka seakan menyatu dalam permainan piano tsb.
Ketika mereka berdua selesai, seluruh penonton menyambut dgn meriah, karangan bunga dilemparkan ke tengah panggung. Sang anak jadi bangga pikirnya: "Gila, baru belajar piano sebulan saja sdh hebat!" Dia tidak menyadari/lupa bahwa yg disoraki oleh penonton adalah sang pianis yg duduk di sebelahnya, yg mengisi semua kekurangannya & menjadikan permainannya sempurna.
Sobatku dan saudaraku seiman dalam Tuhan... ......
Kadang-kadang kita umatNya bangga akan segala rencana hebat yg kita buat, perbuatan² besar yg telah berhasil kita lakukan. Tapi kita tidak menyadari/lupa bahwa semua itu terjadi karena Tuhan menyertai ada di samping kita.
Kita adalah seperti anak kecil dalam kisah diatas tadi, tanpa ada Tuhan di samping kita, semua yg kita lakukan akan gagal & sia². Tetapi apabila Tuhan ada di samping kita, sesederhana apapun hal yg kita lakukan, maka hal itu akan menjadi hebat & bagus; bukan saja untuk diri kita sendiri, tetapi juga baik bagi orang-orang yg ada di sekitar kita. Semuanya adalah karena anugerah atau kasih karunia Tuhan saja bagi kita semua anak-anakNya.
Salam semangat selalu dan Tuhan Yesus memberkati kita semua. Semoga renungan ini bermanfaat, yg dikirimkan oleh seorang saudari kita seiman yg tingal di suatu kota di Jawa Barat.
Doa
kami:
Tuhan
Yesus, ingatkanlah kami selalu bahwa Engkau menyertai ada menyertai kami dan
membuat semua hal yg kami lakukan menjadi hebat & bagus bagi kami, maupun
juga bagi orang-orang yg ada disekitar kami. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
