“KataNya kepada
mereka semua: Setiap orang yg mau mengikut Aku, dia harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku”. (Lukas 9:23)
Permintaan Tuhan diatas terhadap kita yg percaya kepadaNya, adalah merupakan suatu permintaan yg sangat sulit untuk kita penuhi. Sebab hal itu berarti bahwa kelak kita akan harus banyak membuang & melepaskan hal2 yg kita inginkan & sukai dalam hidup ini. Selain itu, kita juga akan harus banyak mengkoreksi tujuan & rencana2 kita bagi masa depan kehidupan kita dan menyesuaikannya sesuai dg firman Tuhan & rencanaNya.
Sehubungan itu, ada suatu kesaksian yg ditulis
dalam “ymi” secara on line, yg pernah dialami oleh seorang pemudi di Singapore,
yg mungkin akan dapat membantu meyakinkan kita sebagai orang2 yg percaya kepada
Tuhan Yesus, untuk mampu hidup menuruti firman Tuhan diatas :
Sekitar lima belas tahun
yg lalu, ada seorang guru wanita pembimbing rohani saya yg memberikan sebuah
kartu undangan kecil. Pada waktu itu, dia mengundang saya untuk ikut dalam acara gereja yaitu suatu seminar tentang “Kepemimpinan” bagi muda mudi. Dan
saya menyetujui undangannya ini. Saya tidak ingat apa yg dituliskannya dalam
kartu tsb, tetapi yg saya ingat salah satunya adalah dia menulis suatu ayat
firman Tuhan tersebut diatas. Ketika saya membaca
firman Tuhan itu, sebenarnya saya ingin membatalkannya dan tidak mengikuti
seminar tsb. Sebab ajakan Tuhan dalam seminar ini mengandung syarat yg terlalu berat buat saya. Seolah-olah tidak cukup
kalau saya menyangkal diri saya saja, melainkan saya juga masih harus memikul
salib saya & hanya mengikuti Tuhan
saja.
Sebagai seorang pemudi,
saya masih sangat membutuhkan puji-pujian. Ketika saya bertindak, berkata-kata,
saya ingin dipuji karena tindakan dan perkataaan saya itu. Setiap kesuksesan yg
saya capai, semakin membuat saya ingin dipuji-puji oleh teman2 saya. Bagi saya sulit sekali untuk bisa menjadikan
rencana Tuhan & jalanNya lebih penting daripada semua hal yg saya sukai/inginkan.
Misalnya : nonton film, olah raga dll. Saya selalu tidak mau kalah dg teman2
saya, kalau ada diantara mereka yg punya pacar, maka saya juga akan cari
& punya pacar. Kalau mereka pandai berolah raga, maka saya juga berlatih
keras olah raga dan tidak mau kalah daripada mereka. Saya juga lebih suka
mengikuti contoh buruk dari teman2 saya, daripada mengikuti jalan Tuhan.
Misalnya: Kalau berani membantah orang tua dan sering terlambat pulang kerumah setelah
jam sekolah usai adalah sesuatu hal yg keren atau hebat/keren dan patut dipuji.
Meskipun sebenarnya
dg mengikuti seminar di gereja tentang “Kepemimpinan” ini, berarti bahwa saya harus
membuang banyak hal yg saya sukai/inginkan, tetapi saya merasa gengsi kalau saya harus
membatalkan janji saya untuk mengikuti seminar itu. Jadi akhirnya saya tetap
mengikuti saja seminar tsb. Namun setelah berselang lima belas tahun kemudian, saya
tetap terus aktip dalam banyak kegiatan pelayanan di gereja. Ternyata sampai hari ini, tidak
pernah sekalipun saya menyesal bahwa saya sudah dg setia terus melakukan
kegiatan melayani para umat Tuhan dan menyaksikan betapa banyaknya muda-mudi yg
jatuh cinta pada firman Tuhan & memimpin mereka percaya kepada Tuhan dg
sungguh2. Meskipun saya seringkali harus mengalami kelelahan & stresss
dalam kegiatan melayani Tuhan, tetapi setiap harinya selalu saja ada suka-cita/kegembiraan
Tuhan yg menguatkan saya kembali. Dengan secara rutin terus mendoakan orang2
lain, maka sekarang bagi saya : “Menyangkal diri
saya/keinginan/ambisi/rencana saya adalah menjadi sesuatu hal yg mudah bagi
saya”. Permintaan Tuhan agar pikul salib & mengikut Tuhan setiap hari, juga
jadi lebih mudah untuk dijalani, dengan setiap pagi berdoa kepadaNya, mendengarkan
firmanNya, kehendakNya & panggilanNya. Hidup “Mengikut Tuhan”
sekarang menjadi suatu jalan yg paling logis & cocok untuk saya tempuh dalam
hidup ini.
Meskipun orang yg bersaksi ini masih berusia muda & energik
yaitu sekitar 35 tahun, tetapi dia sudah menjadi seorang pengikut Tuhan yg
sungguh2. Sekarang bagaimana
halnya dg kita para umat Tuhan yg telah percaya kepada Tuhan bertahun2 lebih
lama daripada pemudi kristen yg bersaksi diatas ini. Apakah kita masih lebih
suka hidup menuruti kedagingan dan hawa nafsu duniawi kita, daripada menuruti firman Tuhan ? Apakah iman kita
kepada Tuhan masih belum juga bertambah ?....... dll. Untuk itu bertobatlah
!! Sebab hari kedatangan Tuhan, sekarang
sudah jauh lebih dekat daripada saat ketika mendengarnya.
Doa kami:
Tuhan ajarlah kami
menghitung hari2 kami sedemikian, agar kami beroleh hati yg bijaksana. Amin