
Tema kita hari ini adalah Meresponi panggilan Tuhan. Satu pernyataan yang tidak bisa disangkal adalah bahwa semua orang yang melayani dan yang diutus Tuhan adalah dipilih oleh Tuhan. Orang yang meresponi panggilan Tuhan adalah mereka yang siap diutus oleh Tuhan menjalankan misi Tuhan Yesus.
Pelayanan Tuhan sangat luas artinya, jangan hanya dibatasi oleh pemikiran yang sempit bahwa yang dimaksud hanyalah pelayan digereja saja. Melainkan juga ditempat dimana kita berada, di dalam rumah tangga, di tempat kita bekerja, di tempat dimana kita berbisnis dan lain lain, disanalah Tuhan mengutus kita. Untuk menjadi apa ? Menjadi saksiNya.
Seperti padi yang sudah menguning, tentulah membutuhkan penuai, demikian pula ladang Tuhan membutuhkan pekerja. Pastikan bahwa saudara adalah salah satu diantaranya yang diutus dan yang menjadi pekerja diladang Tuhan. Ini bukanlah masalah mau atau tidak mau; masalah mampu atau tidak mampu, melainkan hak Tuhan untuk memilih siapa yang Dia mau.
Ada firman Tuhan yang sangat baik menjelaskan hal ini, yaitu dalam kitab Matius 4:18 dikatakan: Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, "Ia melihat" dua orang bersaudara, yaitu Simon dan Andreas saudaranya. . . .
Perhatikan kata "Ia melihat". Sebelum kita dipakai, diutus oleh Tuhan, Ia sudah terlebih dahulu "melihat" kita. Tuhan tahu bahwa kita adalah cocok untuk itu, maka janganlah ada alasan bagi kita untuk menolak, kalau kita diutus dan dipakai Tuhan menjadi penuai diladangNya.
Kemudian kita melihat bagaimana reaksi Simon dan Andreas yang sudah Tuhan "lihat" sebelumnya. Dalam kitab Matius 4:19-20 dijelaskan bahwa ketika Yesus berkata: Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia; maka reaksi mereka adalah "Segera" meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Kata "segera" disini maksudnya adalah tanpa alasan apapun dan tanpa pertimbangan apapun.
Tetapi seringkali kalau kita yang dipilih menjadi misalnya anggota Majelis, Komisi atau Panitia di gereja, maka kita mempunyai 1001 alasan untuk menolaknya.
Pada hal kalau Tuhan yang memilih kita, lalu kita berkata "Jangan saya", bukankah hal itu adalah suatu pemberontakan terhadap Tuhan ? Contohnya adalah seperti yang pernah dilakukan Musa, sehingga Tuhan murka dan akhirnya selain Musa, Tuhan juga memilih dan mengutus Harun, kakaknya sebagai penyambung lidah Musa yang berat mulut dan berat lidah atau gagap bicaranya.(Keluaran 3:7-22 dan 4:1-17)
Orang yang meresponi panggilan Tuhan, memiliki motivasi yang benar dan tidak takut terhadap ancaman. Meskipun Tuhan berkata: Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala, maka ketika kita melakukan perintahNya dan berlindung pada Tuhan Yesus, gembala yang Agung sang pengutus kita, pastilah Dia akan dan sanggup melindungi kita.
Untuk itu relakanlah diri kita, jika Tuhan memilih kita dan memakainya sebagai alat ditanganNya, untuk menjadikan kita sebagai saluran berkat Tuhan bagi orang lain. Sekarang mulailah renungkan dan doakan apa yang dapat kita perbuat dalam pekerjaan Tuhan.
Doa kami:
Tuhan Yesus, kami membutuhkan Engkau dalam hidup ini. Ini kami ya Tuhan, pakailah dan utuslah kami sesuai dengan rencanaMu. Amin
Pelayanan Tuhan sangat luas artinya, jangan hanya dibatasi oleh pemikiran yang sempit bahwa yang dimaksud hanyalah pelayan digereja saja. Melainkan juga ditempat dimana kita berada, di dalam rumah tangga, di tempat kita bekerja, di tempat dimana kita berbisnis dan lain lain, disanalah Tuhan mengutus kita. Untuk menjadi apa ? Menjadi saksiNya.
Seperti padi yang sudah menguning, tentulah membutuhkan penuai, demikian pula ladang Tuhan membutuhkan pekerja. Pastikan bahwa saudara adalah salah satu diantaranya yang diutus dan yang menjadi pekerja diladang Tuhan. Ini bukanlah masalah mau atau tidak mau; masalah mampu atau tidak mampu, melainkan hak Tuhan untuk memilih siapa yang Dia mau.
Ada firman Tuhan yang sangat baik menjelaskan hal ini, yaitu dalam kitab Matius 4:18 dikatakan: Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, "Ia melihat" dua orang bersaudara, yaitu Simon dan Andreas saudaranya. . . .
Perhatikan kata "Ia melihat". Sebelum kita dipakai, diutus oleh Tuhan, Ia sudah terlebih dahulu "melihat" kita. Tuhan tahu bahwa kita adalah cocok untuk itu, maka janganlah ada alasan bagi kita untuk menolak, kalau kita diutus dan dipakai Tuhan menjadi penuai diladangNya.
Kemudian kita melihat bagaimana reaksi Simon dan Andreas yang sudah Tuhan "lihat" sebelumnya. Dalam kitab Matius 4:19-20 dijelaskan bahwa ketika Yesus berkata: Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia; maka reaksi mereka adalah "Segera" meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Kata "segera" disini maksudnya adalah tanpa alasan apapun dan tanpa pertimbangan apapun.
Tetapi seringkali kalau kita yang dipilih menjadi misalnya anggota Majelis, Komisi atau Panitia di gereja, maka kita mempunyai 1001 alasan untuk menolaknya.
Pada hal kalau Tuhan yang memilih kita, lalu kita berkata "Jangan saya", bukankah hal itu adalah suatu pemberontakan terhadap Tuhan ? Contohnya adalah seperti yang pernah dilakukan Musa, sehingga Tuhan murka dan akhirnya selain Musa, Tuhan juga memilih dan mengutus Harun, kakaknya sebagai penyambung lidah Musa yang berat mulut dan berat lidah atau gagap bicaranya.(Keluaran 3:7-22 dan 4:1-17)
Orang yang meresponi panggilan Tuhan, memiliki motivasi yang benar dan tidak takut terhadap ancaman. Meskipun Tuhan berkata: Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala, maka ketika kita melakukan perintahNya dan berlindung pada Tuhan Yesus, gembala yang Agung sang pengutus kita, pastilah Dia akan dan sanggup melindungi kita.
Untuk itu relakanlah diri kita, jika Tuhan memilih kita dan memakainya sebagai alat ditanganNya, untuk menjadikan kita sebagai saluran berkat Tuhan bagi orang lain. Sekarang mulailah renungkan dan doakan apa yang dapat kita perbuat dalam pekerjaan Tuhan.
Doa kami:
Tuhan Yesus, kami membutuhkan Engkau dalam hidup ini. Ini kami ya Tuhan, pakailah dan utuslah kami sesuai dengan rencanaMu. Amin