“......Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.” (Markus 9 : 50)Dalam ayat firman TUHAN pada kitab Markus 9 : 50, kita diingatkan oleh TUHAN Yesus dengan perumpamaan garam yaitu bahwa dalam diri kita, sebaiknya selalu ada kuasa yang bisa mempengaruhi orang lain. Kuasa itu datangnya dari TUHAN dan bersifat positip.
Contohnya di lingkungan pergaulan yang kurang baik, oleh karena kehadiran kita dan perilaku kita yang baik, maka lama-lama lingkungan pergaulan disitu menjadi baik. Ditempat yang banyak permusuhan dan perselisihan, dengan kehadiran kita, menjadi damai. Janganlah kita malahan menjadi sebaliknya yaitu menjadi "biang kerok" atau "sumber onar", suasana lingkungan pergaulan masyarakat yang tenang / baik, malahan kita bikin ribut dengan menjadi provokator.
Berbicara damai , semua orang mendambakannya dan bagaimanakah caranya bisa hidup damai dengan semua orang? Kuncinya satu yaitu bahwa kita harus hidup berdamai dulu dengan Allah dan dengan diri sendiri. Orang yang hidupnya baik dan berdamai dengan Allah dan diri sendiri, akan lebih mudah hidup berdamai dengan manusia.
Dengan selalu percaya bahwa rencana TUHAN bagi kita adalah rencana damai sejahtera yang memberikan hari depan penuh pengharapan dan dengan selalu bersyukur kepada TUHAN atas apapun keadaan hidup kita dan diri kita , maka kita bisa berdamai dengan Allah dan diri kita sendiri. Hal itulah yang dikehendaki Allah TUHAN kita Yesus Kristus dan semoga kita dapat melaksanakannya dengan baik.
Doa kami:
Tolonglah kami ya TUHAN Yesus, supaya kami selalu mempunyai garam dalam hidup kami, sehingga damaiMu, kasihMu dan hidupMu dapat terpancar melalui hidup kami dan kami bisa hidup berdamai dengan sesama. Amin
Contohnya di lingkungan pergaulan yang kurang baik, oleh karena kehadiran kita dan perilaku kita yang baik, maka lama-lama lingkungan pergaulan disitu menjadi baik. Ditempat yang banyak permusuhan dan perselisihan, dengan kehadiran kita, menjadi damai. Janganlah kita malahan menjadi sebaliknya yaitu menjadi "biang kerok" atau "sumber onar", suasana lingkungan pergaulan masyarakat yang tenang / baik, malahan kita bikin ribut dengan menjadi provokator.
Berbicara damai , semua orang mendambakannya dan bagaimanakah caranya bisa hidup damai dengan semua orang? Kuncinya satu yaitu bahwa kita harus hidup berdamai dulu dengan Allah dan dengan diri sendiri. Orang yang hidupnya baik dan berdamai dengan Allah dan diri sendiri, akan lebih mudah hidup berdamai dengan manusia.
Dengan selalu percaya bahwa rencana TUHAN bagi kita adalah rencana damai sejahtera yang memberikan hari depan penuh pengharapan dan dengan selalu bersyukur kepada TUHAN atas apapun keadaan hidup kita dan diri kita , maka kita bisa berdamai dengan Allah dan diri kita sendiri. Hal itulah yang dikehendaki Allah TUHAN kita Yesus Kristus dan semoga kita dapat melaksanakannya dengan baik.
Doa kami:
Tolonglah kami ya TUHAN Yesus, supaya kami selalu mempunyai garam dalam hidup kami, sehingga damaiMu, kasihMu dan hidupMu dapat terpancar melalui hidup kami dan kami bisa hidup berdamai dengan sesama. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
jadi orang Kristen jangan lupa kita sudah dibekali "garam" oleh Tuhan Yesus.