“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu”. (Matius 6:14)
Selain hidup mengasihi Tuhan, yaitu hidup menuruti perintahNya (Yohanes 14:15) dan hidup berkenan kepadaNya, yakni taat & setia percaya kepadaNya (Ibrani 11:6); kita juga perlu hidup dg penuh takut akan Tuhan. Mengapa kita harus hidup takut akan Tuhan ? Karena pada Tuhan ada pengampunan.
Seandainya Tuhan terus mengingat-ingat kesalahan-kesalahan kita, maka siapakah yg dapat tahan? Kita semua kelak pasti akan masuk ke dalam api neraka yg kekal, sebab semua manusia telah berbuat dosa. (Mazmur 130:3-4 dan Roma 5:15)
Setiap manusia, termasuk kita orang-orang yg percaya kepada Tuhan juga berbuat dosa, karena kita semua masih hidup didunia yg berada dibawah kuasa si jahat. (1 Yohanes 5:19) Jadi setiap hari kita masih bisa jatuh dalam dosa atau berbuat dosa, dengan apa yg kita lakukan dg pikiran kita, perkataan & perbuatan kita.
Apakah kita melakukannya secara sadar, ataupun tidak sadar atau dosa kecil dan besar ? Semuanya itu adalah dosa, sebab setiap kesalahan & pelanggaran itu adalah dosa yaitu pelanggaran terhadap firman Tuhan. (1 Yohanes 3:4) Contoh: Ketika kita sedang jalan-jalan di mal bersama pasangan kita, lalu melihat ada wanita/pemudi yg saksi dan cantik disana, kemudian kita mengingininya dalam hati, maka sebenarnya itu berarti kita sudah berzinah dg wanita/pemudi itu. Dan juga ketika kita berkata dusta/bohong terhadap yg lain, maka itu juga berarti kita sudah berdosa dihadapan Tuhan. Atau juga karena tidak punya uang lagi untuk makan istri & anak kita, maka dg terpaksa kita menjadi pengedar narkoba.Padahal kita bisa saja menjadi bekerja menjadi tukang ojek dll, agar bisa dapat makanan sehari-hari. Itu juga berarti kita sudah mencelakakan/berbuat berdosa kepada orang lain dan terhadap Tuhan. Apalagi kalau kita menduakan Allah yakni percaya kepadaNya, tetapi juga percaya, mengikuti dan beribadah pada allah lain atau kuasa lainnya, kita berarti sudah berdosa kepada Tuhan.
Oleh sebab itu, semua kita yg percaya kepadaNya, harus selalu setiap hari mengakui semua dosa & kesalahan kita kepada Tuhan dan minta ampun kepadaNya, agar Ia mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari semua kesalahan & kejahatan kita. (1 Yohanes 1:9)
Namun masalahnya, mengakui kesalahan kita dg jujur dan meminta maaf/ampun dg tulus adalah merupakan suatu hal yg sulit dalam hidup kita. Dan yg lebih sulit lagi adalah mengampuni kesalahan orang bersalah kepada kita. Tetapi kalau kita tetap tidak mau mengampuni kesalahan orang lain terhadap kita, maka kita akan tetap berdosa dihadapan Tuhan. (Matius 6:14-15)
Ada suatu kesaksian dari seorang pemudi Kristen yg diperkosa oleh kakak kandungnya sendiri, sehingga menjadi hamil. Dia sangat marah & membenci kakaknya yg telah merusak dirinya & hidupnya itu. Demikian juga dia membenci ayah ibunya yg sudah mengasingkannya untuk pergi ke Lembang, di suatu yayasan kristen yg menampung para wanita yg hamil diluar nikah. Para dokter tidak mau menggugurkannya, sebab bayi dalam kandungannya itu sudah berusia enam bulan. Disana dia diterima dg baik oleh ibu yayasan yg menyayanginya, memeliharanya & menghiburnya, sampai dia melahirkan bayinya. Dan untungnya bayinya lahir dg selamat dan dalam keadan sempurna tidak bercacat. Selama sekitar tiga tahun disana , dia didoakan & dididik untuk belajar pendalaman Alkitab & mengampuni kesalahan kakaknya dan orang tuanya. Semula hal itu adalah merupakan suatu yg sangat sulit sekali baginya untuk dapat mengampuni kesalahan mereka, terutama mengampuni kesalahan & kebencian terhadap kakaknya; walaupun hanya mengampuni mereka dalam doa kepada Tuhan.
Tetapi seiring dg berjalannya waktu, akhirnya dia bisa mulai mengampuni kesalahan kakaknya dan kedua orang tuanya itu. Sehingga pada suatu saat dia memberanikan diri untuk telpon kepada orang tuanya dan kebetulan ayahnya dan ibunya ada dirumah. Pemudi ini akhirnya dapat mengatakan kepada orang tuanya bahwa dia mengasihi mereka & mengampuni kesalahan mereka. Tetapi dia masih tidak dapat menelpon kakaknya, untuk berkata bahwa dia mengampuni kesalahan kakaknya. Karena dia masih sangat marah & membenci kakaknya itu. Sampai pada suatu hari ada telpon masuk dari suatu nomor hp yg tidak dikenalnya, ternyata itu adalah telpon dari kakaknya. Kakaknya itu meminta maaf kepada adiknya dan mengajaknya berdamai. Pemudi ini tidak bisa berkata-kata, tetapi akhirnya pemudi itu mampu juga berbicara dg tersendat, bahwa dia mengampuni kesalahan kakaknya itu. Selagi telpon, kakaknya itu terbatuk-batuk, rupanya dia menderita suatu penyakit yg sudah menahun & tidak tersembuhkan. Dan tidak berapa lama kemudian, dia mendapat telpon dari orang tuanya yg mengabarkan bahwa kakaknya itu sudah meninggal akibat penyakitnya itu. Pemudi ini merasa sedih atas berita kematian kakaknya, sebab mereka belum bertemu lagi sejak masa kehamilannya.
Sekarang pemudi ini merasa hidupnya menjadi berarti dan bahagia, dia turut membantu bekerja di yayasan tsb, antara lain memberikan konseling pada para wanita yg hamil diluar nikah seperti dirinya, dan juga mendidik anaknya dan anak-anak luar nikah lainnya yg tinggal disana sesuai dg ajaran Kristus. Pengampunan yg diberikan Tuhan telah memulihkan hati & hidupnya.
Seperti Tuhan tidak mengingat-ingat dosa kita (Yesaya 43:25), dan juga seperti contoh pemudi dalam kesaksiannya tsb diatas yg mau mengampuni kedua orang tuanya & kakaknya ; demikian juga kalau kita mau mengakui dosa kesalahan kita dan mau mengampuni orang yg bersalah kepada kita, maka kita-pun pasti akan beroleh pengampunan dari Tuhan yg memulihkan hati & hidup kita.
Doa kami:
Tuhan Yesus, tolonglah kami agar dapat mengakui semua kesalahan kami dan mengampuni orang yg bersalah kepada kami. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.
