“Setiap orang yg mendengar perkataanKu ini dan melakukannya,
dia sama dengan orang yg bijaksana, yg mendirikan rumahnya diatas batu”. (Matius 7:24)
Iman timbul dari pendengaran dan dengan pendengaran akan
firman Yesus Kristus. (Roma 10:17) Kita tahu bahwa
pendengaran yg kita dapat dari kata-kata yg diucapkan orang lain, atau oleh
diri kita adalah melalui kuping kita. Jadi bukan melalui mata kita. Kalau kita baca firman Tuhan dalam Alkitab tanpa diucapkan, maka kita tidak mendengar firman Tuhan itu. Tetapi ketika kita mendengar khotbah di gereja,
atau ketika kuping kita mendengar mulut kita membaca firman Tuhan dari Alkitab ; maka iman kita baru saja timbul, tetapi masih belum menetap secara permanen dalam
ingatan kita dan hati kita atau menjadi bagian hidup kita. Jadi iman kita ini, masih
dapat kita lupakan atau mudah hilang ketika kita mengalami sesuatu pencobaan, atau
gugur ketika kita digoda oleh bujukan kenikmatan dunia atau hawa nafsu kita.
Nah, agar iman kita dapat menetap secara lebih permanen dalam ingatan & hati kita,
serta menjadi bagian hidup kita; maka firman Tuhan yg kita dengar itu, haruslah
kita lakukan. (Matius 7:24) Semakin sering kita melakukan firman Tuhan yg kita baca maka semakin permanenlah iman kita menetap dalam ingatan & hati kita dan akhirnya menjadi bagian dari hidup kita. Dengan demikian ketika kita menghadapi berbagai
persoalan, tekanan, sakit penyakit dan pencobaan dalam hidup ini ; maka iman
kita yg sudah mulai menetap dalm ingatan & hati kita itu, tidak akan hilang
lenyap dari kita, karena dilanda oleh banjir masalah, persoalan, sakit
penyakit dll. Namun iman kita kepada Tuhan akan tetap ada & bertahan dalam
ingatan & hati kita dan menjadi bagian hidup kita sampai akhirnya. Bagaimana kita melakukan firman Tuhan?
Ada banyak sekali caranya untuk melakukan firman Tuhan. Salah satu contohnya adalah “Dengan hidup dalam pertobatan”. Kalau semula kita adalah orang yg pembohong dan suka fitnah, sekarang kita bertobat dan kita stop dusta /tidak bohong lagi dan kita berhenti fitnah & tidak bergosip lagi. Kalau sebelumnya kita adalah orang yg egois & selalu mementingkan diri sendiri, maka sekarang kita bertobat dan menjadi orang yg suka membantu/menolong dan memperhatikan kepentingan orang lain………. dll. Cara lainnya adalah kita tetap memperkatakan firman Tuhan, meskipun keadaan kita atau orang lain yg kita lihat dg mata kita, pada kenyataannya berbeda dengan keadaan yg kita perkatakan sesuai firman Tuhan.
Contoh : Suatu waktu, ada adik perempuan dari seorang umat Tuhan yg mampir
ke rumahnya dalam perajalannya ke dokter untuk berkonsultasi, diperiksa dan
berobat. Adik perempuannya ini sudah dibimbingnya percaya kepada Tuhan Yesus
dan sudah percaya & menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya dalam
hidupnya. Iman adiknya itu sudah mulai timbul dari pemberitaan firman Tuhan yg telah
beberapa kali diberitakannya. Tapi ketika adiknya itu mampir, dia baru saja akan pergi keluar rumah untuk
suatu acara rapat diluar. Jadi dia hanya mendoakan adiknya itu dan berkata : “Jadi
sembuh dalam nama Yesus Kristus, dan supaya dokter nya dapat memberi diagnose dan
obat yg tepat”. Dan kemudian doanya ini “diamini oleh suaminya”. Padahal keadaan tubuh adiknya yg dilihatnya saat itu adalah dalam keadaan sangat lemah & tidak bisa berjalan sendiri, susah berbicara dll. Setelah berdoa & berkata demikian, dia mohon
pamit kepada adiknya & iparnya, yg selanjutnya mereka ditemani oleh
istrinya dan ibunya ke dokter. Meskipun mereka harus menunggu dokternya selama
beberapa jam, namun ternyata dokter yg ditemuinya itu pandai & kocak, dan
setelah diperiksa dan di scan otaknya & seluruh tubuhnya, dokternya itu mendapatkan
bahwa saudaranya itu sehat2 saja dan tidak ada penyakit apa2. Adiknya hanya sedikit
stress dan aliran darahnya kurang lancar mengalir keseluruh tubuh, sehingga
kakinya menjadi bengkak karena darah yg tidak lancar mengalir. Padahal adiknya itu
sebelumnya sudah pergi ke banyak dokter di luar negri dan dalam negri. Semua diagnose
mereka berbeda-beda. Ada yg mengatakan dia sakit Parkinson, ada yg mengatakan
otak kecilnya menyempit, ada yg mengatakan sakit syarafnya…. dll, sehingga dia
menerima & memakan berbagai macam obat2 an dan membuat dirinya menjadi
stress, pendiam dan takut berjalan, takut ini dan itu… dll. Kemudian dokter ini berkata
kepada adiknya : "Sekarang buang semua obat2an itu. Ibu badannya sehat, tidak ada penyakit apa2
dan bergembiralah”. Jangan ragu2, berjalanlah seperti biasa tapi jangan naik
tangga. Dan lakukan olah-raga bola seperti yg saya sarankan dan makan sedikit obat
ini. Minggu depan segera kembali lagi ke saya untuk saya periksa & lihat
perkembangannya !
Lalu keesokkan harinya umat Tuhan menelpon adik perempuannya
itu dan adiknya mengatakan hal itu kepada umat Tuhan ini. Sehingga umat Tuhan
ini sangat gembira, dia sangat bersyukur kepada Tuhan bahwa kemarin dia sudah mendoakan &
berkata benar kepada adik perempuannya itu sesuai firman Tuhan. Dan sekarang
iman percaya umat Tuhan ini kepada Tuhan, jadi semakin bertumbuh dan lebih menetap dalam ingatannya
dan dalam hatinya. Demikian juga halnya dg iman adiknya dan iparnya juga mulai tumbuh & menetap dalam ingatan mereka dan hati mereka. Dengan sering memperkatakan firman Tuhan, maka kita semua akan memakan buahnya/menuai hasilnya. (Amsal 18:21)
Doa kami :
Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk dapat benar-benar menjadi
pelaku firmanMu.Amin