“Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya : Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki. Dan seketika itu juga anak perempuannya sembuh”. (Matius 15:28)

Jikalau kita sungguh-sungguh mempercayai Tuhan melalui firmanNya, maka janganlah kita percaya kepada Tuhan hanya di mulut saja atau harus dapat melihatNya terlebih dahulu, tetapi kita harus percaya bahwa firman Tuhan tersebut adalah  suatu kenyataan/kebenaran dalam hidup kita. Dengan demikian Tuhan akan berkata bahwa “Kita adalah orang-orang yang berbahagia”. (Yohanes 20:29)

Sebaliknya jikalau kita hanya percaya kepada Tuhan di mulut saja atau harus dapat melihatNya terlebih dahulu, maka Tuhan katakan  bahwa iman kita adalah iman yang kosong atau iman yang mati yaitu tidak punya iman sama sekali, atau iman yang kita punyai adalah iman yang sangat kecil dan jauh…jauh…jauh lebih kecil daripada sebiji sesawi. (Yakobus 2:17, 20)

Semakin kita mempercayai firman-firman Tuhan dengan segenap hati, pikiran, perkataan dan tindakan kita, maka kita akan semakin melihat bahwa firmanNya itu digenapi dan menjadi kenyataan dalam kehidupan kita setiap harinya.Dan hal itu akan membuat iman kita kepada Tuhan-pun akan semakin bertambah, bertumbuh semakin besar dan semakin teguh.

Ada suatu kisah yang dicatat dalam Alkitab tentang perempuan Kanaan yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan , Mesias, Allah yang maha kuasa. (Matius 15:21-28) 

Kisah ini dicatat dalam Alkitab, pasti ada suatu maksudnya, yaitu supaya kita bisa belajar tentang iman yang hidup atau berisi, bukan hanya iman yang kosong.Perempuan Kanaan pada zaman itu dianggap oleh bangsa Israel sebagai orang kafir yaitu orang tidak percaya kepada Tuhan. Ketika anak perempuannya kerasukan setan, perempuan Kanaan itu, datang kepada Yesus yang sedang berada di daerah Tirus & Sidon. Dia meminta dengan tidak malu-malu, dia berteriak-teriak minta tolong kepada Tuhan Yesus agar anak perempuannya yang menderita karena kerasukan setan itu dibebaskan. Murid-murid Yesus meminta kepada Yesus supaya mengusirnya saja. Tetapi Yesus malahan berkata kepada perempuan itu sambil berkata untuk menguji imannya dan berkata bahwa Ia diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Tetapi perempuan itu bukannya pergi malahan dia terus mendekat dan menyembah Tuhan sambil berkata: Tuhan, tolonglah aku !! 

Lalu Yesus menguji lagi kesungguhan iman perempuan itu apakah dia sungguh percaya kepadaNya, dengan menjawab: Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.Perempuan Kanaan itu tidak tersinggung atas perkataan Yesus itu,malahan dia menjawab: Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.

Maka tahulah Yesus bahwa iman perempuan itu sungguh-sungguh besar dan berisi  yaitu  dia  tidak hanya percaya di mulut saja, lalu Tuhan berkata :  Hai ibu………besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki. Dan seketika itu juga anak perempuannya sembuh. 

Sesuai firman diatas, maka janganlah iman kita menjadi seperti imannya Tomas rasul Tuhan Yesus, yang tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit. Dia berkata :  Sebelum aku melihat bekas paku pada tanganNya dan sebelum aku mencucukkan jariku kedalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku kedalam lambungNya, sekali-kali aku tidak akan percaya. Sampai akhirnya Tuhan menampakkan diriNya kepada semua murid-muridNya dan menegor Tomas : Taruhlah jarimu disini dan lihatlah tanganKu, ulurkanlah  tanganmu dan cucukkan kedalam lambungKu dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!!

Jadi bagi kita sebagai pengikut/umat Tuhan, janganlah kita percaya kepada Tuhan dengan syarat harus melihatNya dulu & menerima mujizat/kejaiban dari Tuhan terlebih dahulu seperti Tomas, akibatnya Tuhan pasti tidak akan berkenan kepada kita. Melainkan iman kita haruslah seperti iman yang dimiliki oleh perempuan  Kanaaan yang percaya kepada Yesus itu. 

Doa kami: 

Tuhan Yesus, tolonglah kami supaya kami bisa mempunyai iman yang besar seperti perempuan Kanaan yang percaya kepadaMu itu. Amin.