"Jauhkanlah  dari padaku kecurangan dan kebohongan"..... (Amsal 30:8)

 

Ini adalah suatu contoh doa yang bagus sekali!  Namun mari kita mencontoh permintaan dari Agur bin Yake dalam Amsal ini. Siapakah Agur bin Yake yang menulis Amsal ini….?  

 

Dizaman Perjanjian Lama ada 3 kelompok orang yaitu: Kelompok Imam, Kelompok Nabi dan Kelompok para orang bijak. Nah, Agur bin Yake ini termasuk dalam kelompok yang ke-tiga yaitu para orang bijak. Mereka yang menulis kata-kata bijak dan berhikmat, hal-hal yang praktis dan nasehat-nasehat yang mudah dilakukan.

 

Nasehat apakah itu ?

 

Yaitu nasehat bagaimana berdoa yang berkenan kepada Tuhan. Yaitu meminta agar dijauhkan dari kecurangan dan kebohongan. Kecurangan atau kebohongan dari pihak kita maupun dari pihak lain.

 

Kenapa meminta dijauhkan dari kecurangan dan kebohongan? Sebab kedua-duanya tidak benar dan tidak baik dihadapan Tuhan ataupun sesama manusia.

 

Kita tidak ingin dicurangi atau dibohongi oleh orang lain, dan sebaliknya orang lain juga tidak mau dicurangi dan dibohongi oleh kita.Seandainya kita adalah pedagang beras, tentunya kita tidak boleh memakai timbangan yang berat sebelah. Sehingga ketika ada pembeli yang uangnya pas-pas-an, hanya cukup untuk beli beras 5 kg saja ; tetapi oleh sebab dicurangi oleh kita yang memakai timbangan yang berat sebelah, maka sebenarnya yang diterimanya hanya 4 kg saja. Sehingga akibatnya beras tersebut tidak cukup untuk dia makan dengan keluarganya selama sebulan.

 

Demikian pula hal yang sebaliknya jika kita membohongi orang lain, maka hal tersebut ketika ketahuan, pasti akan sangat mengecewakan orang tersebut. Misalnya, dalam rumah tangga ada sering terjadi kecurangan dan kebohongan. Ada seorang suami yang mengaku kepada istrinya bahwa uang gajinya sudah semuanya diserahkan, tetapi ternyata ada sebagian dari gajinya yang diumpeti dikaos kaki sepatunya.  

 

Dalam Alkitab, kita juga mungkin pernah membaca kisah Gehazi, bujang dari nabi Eliza (2 Raja-Raja 5:9-27), dimana setelah Naaman sembuh dari kustanya, hendak memberi hadiah berupa perak, emas, baju dan lain-lain sebagai tanda ucapan terima kasih kepada Elisa. Tetapi karena Elisa tidak mau menerimanya,  maka secara diam-diam dengan berbohong kepada Naaman, Gehazi meminta sebagian dari hadiah tersebut dari Naaman, dan akibatnya kusta Naaman pindah kepada  Gehazi.

 

Demikian juga halnya yang terjadi dengan Ananias dan Safira dalam Kisah Para Rasul 5:1-10, akibat mereka berbohong kepada Allah, maka kehidupan mereka berakhir dengan tragis.

 

Untuk itu kita perlu berdoa setiap hari kepada Tuhan, agar kita dijauhkan dari Kecurangan dan kebohongan itu. Supaya dengan demikian yang tinggal pada kita atau orang lain/teman/bos kita adalah hanya "Yang benar". 

 

Bagaimana supaya kita benar ?

Jawabannya sederhana yaitu dalam kitab Ulangan 6 : 25 dikatakan : “Dan kita menjadi benar, apabila kita melakukan segenap perintah Tuhan dengan setia dihadapanNya, seperti yang diperintahkanNya kepada kita.” Artinya kita akan menjadi benar, apabila kita hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan dan bukan hidup benar sesuai kebenaran kita sendiri!

 

Doa kami :
Bapa dalam nama Yesus, ajarlah kami agar selalu jujur dan hidup benar dihadapanMu supaya kami berkenan kepadaMu. Amin.