Hal–ikhwal tentang takut akan kematian "sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu ? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap". (Yakobus 4:14) Baru-baru ini kita dikejutkan oleh berita kecelakaan yang menimpa anggota DPR yang ketika tugas kerja ke Sulawesi Utara, Bunaken, kapal motornya disapu ombak dan dia meninggal. Kematian memang bisa datang kapan saja dan dimana saja. Dan semua orang pada dasarnya, harus siap untuk menghadapi kematian. Ya hidup manusia itu, ternyata sangatlah singkat.
Kematian adalah suatu yang pasti akan terjadi pada semua orang. Pada titik akhir kehidupan itu, manusia harus memutuskan apakah ia "pro-Allah" atau ia "anti-Allah". Dalam kitab Ibrani 9:27 dikatakan: ”Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.” Jadi selama kita masih hidup di dunia ini, pergunakanlah sebaik-baiknya waktu dan kesempatan yang ada, untuk bisa masuk sorga. Kalau kita sia-siakan waktu dan kesempatan yang ada itu, maka kita bisa masuk neraka.
Ada 2 macam kematian yaitu "kematian yang berbahagia" dan "kematian yang tidak berbahagia". Pada umumnya orang takut menghadapi kematian. Tapi seharusnya kita tak perlu takut, sebab kematian bagi kita orang percaya, bukanlah akhir dari segala-lanya. Setelah kematian, akan ada kehidupan yang sebenarnya yaitu kehidupan kekal. Jadi kenapa mesti takut ?
Orang yang mengalami "kematian yang tidak berbahagia" adalah orang yang selama hidupnya penuh dengan dosa, penuh dengan kepentingan-kepentingan duniawi dan harta-benda duniawi dan lupa kepada TUHAN Allah Penciptanya yang telah memberkatinya selama hidupnya. Sehingga ketika ia mati, ia merasa semuanya jadi sia-sia dan merasa menyesal, karena ia tidak bisa membawa ke sorga semua kekayaannya dan seluruh kegemilangannya di bumi. Ia harus meninggalkan semuanya itu kepada keturunannya atau malah mungkin kepada orang yang dibencinya atau kepada orang yang tidak dikenalnya atau kepada pemerintah, kalau ia tidak punya keturunan dan sanak keluarga.
Tetapi orang yang punya iman yang kokoh, hidup sesuai firman TUHAN dan selalu dekat dengan TUHAN, maka baginya kematian malahan menjadi suatu momen sukacita dan kegembiraan. Karena ia akan segera bertemu dengan Allah Penciptanya, Bapanya yang mengasihinya, yang bertahta di sorga. Bagi orang yang hidupnya "baik dan setia" dalam arti : "ada kasih, ada damai sejahtera, ada pengampunan, ada belas kasihan, ada keadilan dan bertanggung jawab dalam hidupnya terhadap Allah, terhadap pasangannya, keluarganya dan sesamanya", TUHAN menjanjikan sorga.
Karena TUHAN katakan dalam kitab Matius 25 :21 “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang "baik dan setia" ; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu”. (yaitu menikmati kehidupan di sorga bersama TUHAN)
Hal yang penting selama hidup ini untuk mengalami "kematian yang berbahagia" adalah jangan biarkan kehidupan kita melekat kepada kepentingan duniawi atau kepada harta benda duniawi, sebab pada hakekatnya semuanya itu adalah barang yang dititipkan TUHAN kepada kita. Pada akhir hidup kita, maka semua kepentingan duniawi dan barang duniawi itu, harus kita kembalikan kepada Pemiliknya dan kita tinggalkan. Sebab bagi TUHAN semua kepentingan duniawi dan harta-benda duniawi itu adalah "perkara kecil = perkara yang sementara = perkara yang fana, yang akan hancur binasa". TUHAN ingin berikan kepada kita "perkara besar" yaitu kehidupan kekal di sorga bersamaNya selamanya.
Orang yang cinta Allah tak perlu takut akan kematian, karena firman TUHAN katakan dalam kitab 1 Yohanes 4:18 : “Didalam kasih tidak ada ketakutan; kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.”
Doa kami:
Mampukanlah kami untuk hidup selalu dekat denganMu ya TUHAN Yesus, taat melakukan firmanMu dan hidup sesuai dengan rencanaMu. Sehingga pada waktunya nanti Engkau panggil kami, Kau dapati kami sebagai hambaMu yang baik dan setia. Amin
Kematian adalah suatu yang pasti akan terjadi pada semua orang. Pada titik akhir kehidupan itu, manusia harus memutuskan apakah ia "pro-Allah" atau ia "anti-Allah". Dalam kitab Ibrani 9:27 dikatakan: ”Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.” Jadi selama kita masih hidup di dunia ini, pergunakanlah sebaik-baiknya waktu dan kesempatan yang ada, untuk bisa masuk sorga. Kalau kita sia-siakan waktu dan kesempatan yang ada itu, maka kita bisa masuk neraka.
Ada 2 macam kematian yaitu "kematian yang berbahagia" dan "kematian yang tidak berbahagia". Pada umumnya orang takut menghadapi kematian. Tapi seharusnya kita tak perlu takut, sebab kematian bagi kita orang percaya, bukanlah akhir dari segala-lanya. Setelah kematian, akan ada kehidupan yang sebenarnya yaitu kehidupan kekal. Jadi kenapa mesti takut ?
Orang yang mengalami "kematian yang tidak berbahagia" adalah orang yang selama hidupnya penuh dengan dosa, penuh dengan kepentingan-kepentingan duniawi dan harta-benda duniawi dan lupa kepada TUHAN Allah Penciptanya yang telah memberkatinya selama hidupnya. Sehingga ketika ia mati, ia merasa semuanya jadi sia-sia dan merasa menyesal, karena ia tidak bisa membawa ke sorga semua kekayaannya dan seluruh kegemilangannya di bumi. Ia harus meninggalkan semuanya itu kepada keturunannya atau malah mungkin kepada orang yang dibencinya atau kepada orang yang tidak dikenalnya atau kepada pemerintah, kalau ia tidak punya keturunan dan sanak keluarga.
Tetapi orang yang punya iman yang kokoh, hidup sesuai firman TUHAN dan selalu dekat dengan TUHAN, maka baginya kematian malahan menjadi suatu momen sukacita dan kegembiraan. Karena ia akan segera bertemu dengan Allah Penciptanya, Bapanya yang mengasihinya, yang bertahta di sorga. Bagi orang yang hidupnya "baik dan setia" dalam arti : "ada kasih, ada damai sejahtera, ada pengampunan, ada belas kasihan, ada keadilan dan bertanggung jawab dalam hidupnya terhadap Allah, terhadap pasangannya, keluarganya dan sesamanya", TUHAN menjanjikan sorga.
Karena TUHAN katakan dalam kitab Matius 25 :21 “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang "baik dan setia" ; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu”. (yaitu menikmati kehidupan di sorga bersama TUHAN)
Hal yang penting selama hidup ini untuk mengalami "kematian yang berbahagia" adalah jangan biarkan kehidupan kita melekat kepada kepentingan duniawi atau kepada harta benda duniawi, sebab pada hakekatnya semuanya itu adalah barang yang dititipkan TUHAN kepada kita. Pada akhir hidup kita, maka semua kepentingan duniawi dan barang duniawi itu, harus kita kembalikan kepada Pemiliknya dan kita tinggalkan. Sebab bagi TUHAN semua kepentingan duniawi dan harta-benda duniawi itu adalah "perkara kecil = perkara yang sementara = perkara yang fana, yang akan hancur binasa". TUHAN ingin berikan kepada kita "perkara besar" yaitu kehidupan kekal di sorga bersamaNya selamanya.
Orang yang cinta Allah tak perlu takut akan kematian, karena firman TUHAN katakan dalam kitab 1 Yohanes 4:18 : “Didalam kasih tidak ada ketakutan; kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.”
Doa kami:
Mampukanlah kami untuk hidup selalu dekat denganMu ya TUHAN Yesus, taat melakukan firmanMu dan hidup sesuai dengan rencanaMu. Sehingga pada waktunya nanti Engkau panggil kami, Kau dapati kami sebagai hambaMu yang baik dan setia. Amin
Persekutuan Doa Air Hidup: Pertobatan dan Pemulihan bagi orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, agar mereka bisa menjadi berkat bagi gerejanya dan memberitakan Keselamatan dari Tuhan bagi mereka yang belum percaya kepadaNya.